Perbedaan Landing Page dan Website?

Dalam memasarkan produk atau layanan di platform digital, seperti Facebook Ads, Instagram Ads, TikTok Ads, atau Google Ads, terdapat dua hal yang penting untuk dipertimbangkan yaitu halaman arahan atau landing page dan website. Kedua hal ini memiliki perbedaan yang signifikan dan memainkan peran yang berbeda dalam kampanye pemasaran digital. Pada kesempatan ini, kita akan membahas perbedaan antara landing page dan website dan mengapa penting untuk memahami perbedaan ini ketika beriklan di platform digital.

Landing page adalah halaman web yang didesain secara khusus untuk mengarahkan pengunjung pada tujuan tertentu, seperti membeli produk atau mendaftar layanan. Tujuan utama dari landing page adalah untuk mengonversi pengunjung menjadi pelanggan atau pembeli. Landing page biasanya memiliki elemen yang lebih sederhana dan fokus pada satu tujuan spesifik, sehingga mudah dipahami oleh pengunjung. Hal ini memungkinkan iklan menjadi lebih efektif karena mengurangi kemungkinan pengunjung teralihkan oleh hal-hal lain di halaman web.

Sementara itu, website adalah kumpulan halaman web yang terdiri dari beberapa bagian, seperti halaman utama, halaman produk, halaman kontak, dan sebagainya. Tujuan utama dari website adalah untuk memberikan informasi yang komprehensif tentang produk atau layanan yang ditawarkan. Website umumnya memiliki lebih banyak elemen dan tampilan yang lebih kompleks daripada landing page. Hal ini memungkinkan pengunjung untuk mempelajari lebih banyak tentang perusahaan atau merek, mengeksplorasi berbagai produk atau layanan, dan menemukan informasi yang mereka butuhkan.

Ketika beriklan di platform digital, penting untuk mempertimbangkan mana yang lebih efektif digunakan, landing page atau website. Untuk kampanye iklan dengan tujuan khusus, seperti mengarahkan pengunjung pada tindakan tertentu, seperti membeli produk atau mendaftar layanan, landing page menjadi pilihan yang lebih tepat. Hal ini dikarenakan landing page menawarkan pengalaman pengunjung yang lebih fokus dan tidak teralihkan oleh informasi lainnya. Selain itu, landing page dapat dioptimalkan dengan menggunakan elemen seperti formulir pendaftaran, tombol panggilan untuk bertindak, atau tawaran khusus untuk meningkatkan konversi.

Sementara itu, untuk kampanye iklan yang lebih umum atau untuk membangun brand awareness, website menjadi pilihan yang lebih tepat. Hal ini dikarenakan website memberikan informasi yang lebih lengkap dan memungkinkan pengunjung untuk mengeksplorasi berbagai produk atau layanan. Selain itu, website juga dapat membantu membangun kepercayaan dengan menampilkan testimoni pelanggan, mengenai perusahaan atau merek, serta memberikan kontak yang dapat dihubungi.

Dalam kesimpulannya, landing page dan website memiliki perbedaan signifikan dan berperan dalam cara yang berbeda dalam kampanye pemasaran digital. Pemilihan antara landing page dan website harus dilakukan berdasarkan tujuan kampanye iklan. Untuk kampanye iklan dengan tujuan khusus, landing page lebih efektif, sedangkan untuk kampanye iklan yang lebih umum atau untuk membangun brand awareness, website menjadi pilihan yang lebih tepat. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan konsistensi antara iklan dan halaman arahan atau website. Iklan dan halaman arahan atau website harus saling mendukung dan memiliki konsistensi dalam hal pesan, tampilan, dan elemen yang digunakan.

Selain itu, penting untuk mempertimbangkan faktor lain yang dapat mempengaruhi efektivitas kampanye iklan, seperti kecepatan halaman, responsif pada berbagai perangkat, dan SEO (Search Engine Optimization). Kecepatan halaman dan responsif pada berbagai perangkat akan mempengaruhi pengalaman pengunjung dan dapat memengaruhi konversi. Sedangkan SEO dapat membantu meningkatkan visibilitas halaman arahan atau website di mesin pencari dan membantu menarik lebih banyak pengunjung organik.

Dalam memilih antara landing page dan website, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, seperti tujuan kampanye iklan, konsistensi dengan iklan, kecepatan halaman, responsif pada berbagai perangkat, dan SEO. Penting untuk menguji dan memantau hasil kampanye iklan dan mengoptimalkan strategi iklan secara berkala untuk mencapai hasil yang optimal.

8 Bagian penting dari Landing page

Landing page biasanya berisi elemen-elemen yang dirancang untuk memotivasi pengunjung untuk melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk, mendaftar layanan, atau mengisi formulir. Berikut ini adalah beberapa elemen umum yang dapat ditemukan di landing page:

  1. Headline yang menarik: Headline atau judul halaman yang menarik dan jelas adalah elemen penting di landing page. Headline harus mencakup pesan utama dari produk atau layanan yang ditawarkan, serta memberikan motivasi untuk membaca lebih lanjut.
  2. Alasan customer Harus membeli: Berikan alasan yang jelas dan meyakinkan mengapa produk atau layanan yang ditawarkan harus dibeli. Hal ini dapat mencakup manfaat produk atau layanan, keunikan produk, ulasan pelanggan, penghargaan atau sertifikasi, atau statistik yang mendukung produk atau layanan tersebut. Dalam menjelaskan alasan ini, Anda dapat merujuk pada teori ‘pain and gain’ untuk menekankan manfaat produk atau layanan dalam membantu pelanggan menghindari rasa sakit atau mencapai keuntungan.
  3. Benefit produk atau layanan: Benefit produk atau layanan yang jelas dan mudah dipahami membantu pengunjung memahami manfaat dari produk atau layanan tersebut. Deskripsi harus mencakup fitur utama, manfaat, dan solusi yang ditawarkan Ketika calon customer seolah-olah telah membeli produk.
  4. Gambar atau video produk: Gambar atau video produk dapat membantu pengunjung memahami lebih lanjut tentang produk atau layanan dan membuatnya lebih menarik. Gambar atau video yang berkualitas tinggi dengan ukuran yang kecil tidak lebih dari 120KB, di bawah 100KB lebih baik dan relevan dapat meningkatkan kepercayaan pengunjung.
  5. Tombol panggilan untuk bertindak (Call-to-Action/CTA): Tombol panggilan untuk bertindak (CTA) memotivasi pengunjung untuk melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk atau mendaftar layanan. Tombol CTA harus menarik dan jelas serta ditempatkan dengan strategis pada halaman.
  6. Formulir pendaftaran atau kontak: Formulir pendaftaran atau kontak memungkinkan pengunjung untuk memberikan informasi kontak atau meminta informasi lebih lanjut tentang produk atau layanan. Formulir harus mudah diisi dan hanya meminta informasi yang diperlukan, seperti Nama dan Whatsapp, atau hanya Tombol mengarah ke Whatsapp.
  7. Testimoni atau ulasan: Testimoni atau ulasan dari pelanggan sebelumnya dapat membantu membangun kepercayaan dan meningkatkan konversi. Testimoni harus jujur dan relevan dengan produk atau layanan yang ditawarkan.
  8. Tawaran khusus: Tawaran khusus seperti diskon, hadiah, atau promo dapat membantu memotivasi pengunjung untuk melakukan tindakan tertentu.

Semua elemen tersebut harus dirancang dengan strategis dan dikombinasikan dengan baik untuk memastikan bahwa landing page dapat memotivasi pengunjung untuk melakukan tindakan tertentu dan mencapai tujuan kampanye iklan.

Cara dasar membuat landing page

Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk membuat landing page:

  1. Tentukan tujuan dan target audiens: Pertama, tentukan tujuan landing page dan siapa target audiensnya. Hal ini akan membantu Anda menentukan pesan, desain, dan elemen-elemen yang harus dimasukkan dalam halaman tersebut.
  2. Buat headline yang menarik & nyentrik: Headline atau judul halaman yang menarik dan jelas adalah elemen penting di landing page. Headline harus mencakup pesan utama dari produk atau layanan yang ditawarkan, serta memberikan motivasi untuk membaca lebih lanjut.
  3. Buat desain halaman yang simple dan ringan: Desain halaman yang simple dan ringan dapat membantu meningkatkan page landing customer pada halaman landing page serta memperkecil tingkat klik back pada landing page karena loading yang lambat, serta mempermudah customer untuk melakukan tindakan tertentu. Pastikan ukuran gambar atau photo tidak lebih dari 120KB, lebih baik di bawah 100KB.
  4. Buat formulir pendaftaran atau kontak: Formulir pendaftaran atau kontak memungkinkan pengunjung untuk memberikan informasi kontak atau meminta informasi lebih lanjut tentang produk atau layanan. Formulir harus mudah diisi dan hanya meminta informasi yang diperlukan.
  5. Buat tombol panggilan untuk bertindak (CTA) yang menarik: Tombol panggilan untuk bertindak (CTA) memotivasi pengunjung untuk melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk atau mendaftar layanan. Tombol CTA harus menarik dan jelas serta ditempatkan dengan strategis pada halaman.
  6. Tambahkan testimoni atau ulasan: Testimoni atau ulasan dari pelanggan sebelumnya dapat membantu membangun kepercayaan dan meningkatkan konversi. Testimoni harus jujur dan relevan dengan produk atau layanan yang ditawarkan.
  7. Uji dan optimalkan: Setelah landing page selesai dibuat, uji halaman tersebut dan lakukan optimisasi untuk meningkatkan konversi. Cobalah untuk menguji elemen-elemen seperti headline, CTA, formulir, dan tawaran khusus untuk melihat apa yang paling efektif dalam meningkatkan konversi.

Itulah langkah-langkah dasar dalam membuat landing page. Penting untuk diingat bahwa halaman harus didesain dengan strategis dan diperbarui secara berkala untuk mencapai hasil yang optimal.

Mengenal Teori pain and gain

Teori pain and gain adalah konsep motivasi yang menyatakan bahwa manusia terdorong oleh dua hal utama, yaitu menghindari rasa sakit (pain) dan mencari keuntungan atau kenikmatan (gain). Teori ini merujuk pada gagasan bahwa setiap orang cenderung untuk menghindari situasi yang dapat menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan dan mencari situasi yang dapat memberikan manfaat atau kenikmatan.

Dalam konteks pemasaran, teori pain and gain digunakan untuk menjelaskan bagaimana produk atau layanan yang ditawarkan dapat membantu pelanggan menghindari rasa sakit dan mencapai keuntungan. Misalnya, produk kesehatan dapat membantu pelanggan menghindari sakit dan penyakit, sementara produk kecantikan dapat membantu pelanggan merasa lebih percaya diri dan mendapatkan pujian dari orang lain.

Dengan memahami teori pain and gain, pemasar dapat merancang kampanye pemasaran yang efektif dengan menekankan manfaat produk atau layanan dalam membantu pelanggan menghindari rasa sakit atau mencapai keuntungan. Dalam halaman landing page, teori ini juga dapat digunakan untuk menjelaskan alasan mengapa pelanggan harus membeli produk atau layanan yang ditawarkan.

Kesimpulan, perbedaan antara halaman arahan (landing page) dan situs web (website). Secara umum, landing page adalah halaman tunggal yang dirancang khusus untuk tujuan pemasaran atau penjualan tertentu. Sedangkan situs web adalah kumpulan halaman yang terhubung satu sama lain dan biasanya memiliki banyak tujuan yang berbeda.

Perbedaan utama antara landing page dan situs web adalah:

  1. Fokus: Halaman arahan dibuat dengan fokus pada tujuan pemasaran atau penjualan tertentu, sedangkan situs web mencakup berbagai halaman yang dapat memiliki tujuan yang berbeda.
  2. Konten: Landing page umumnya memiliki konten yang singkat dan jelas, dengan fokus pada satu tindakan yang diinginkan, sedangkan situs web dapat memiliki berbagai jenis konten, seperti artikel, halaman produk, dan lain-lain.
  3. Desain: Desain landing page biasanya lebih sederhana dan langsung ke point, sedangkan situs web biasanya lebih kompleks dan beragam.
  4. Trafik: Landing page biasanya dibuat untuk mengarahkan pengunjung ke satu tindakan, seperti membeli produk, sedangkan situs web lebih ditujukan untuk menarik lalu lintas organik melalui mesin pencari atau sosial media.

Secara keseluruhan, landing page dan situs web memiliki tujuan yang berbeda dan harus dirancang dengan cara yang berbeda pula. Halaman arahan dibuat untuk mencapai satu tujuan tertentu, sementara situs web biasanya memiliki banyak tujuan yang berbeda dan mencakup berbagai jenis konten.

Photo by olia danilevich: https://www.pexels.com/photo/persons-using-laptops-on-table-with-charts-8145328/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *